Pakanmerupakan kunci keberhasilan dalam budidaya perikanan, karena berpengaruh terhadap ketahanan dan perkembangan larva. Jenis pakan yang dapat diberikan pada ikan ada dua jenis, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah sejenis pakan ikan yang berupa organisme air renik seperti, fitoplankton (Basri,2013). Berikutadalah fungsi temperatur dalam budidaya ikan kecuali. Kompetensi inti kompetensi dasar sebaran jam pelajaran jp smt 1 20 mg smt 2 16 mg 3. Inilah pembahasan selengkapnya mengenai contoh soal dan jawaban tentang budidaya ikan hias. Uh 3 Budidaya Prakarya Kelas 8 Semester 2. Baca Juga. Usbn pkwu budidaya kartu soal 2018. Berikutadalah fungsi Temperatur dalam budidaya ikan kecuali. a. Kebiasaan hidup ikan b. Laju metabolisme c. Mempengaruhi sistem imunitas d. Mempengaruhi kelarutan O2 dan CO2 e. Pemijahan dan penetasan telur 10. Ikan yang memiliki alat Bantu pernapasan adalah a. Ikan Mas b. Ikan Lele c. Ikan Patin d. Ikan Kakap e. Ikan Nila 11. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Pengenalan Fungsi Temperatur dalam Budidaya Ikan Apa Itu Temperatur Air dan Kenapa Penting? Fungsi Temperatur dalam Budidaya Ikan 1. Pengaruh pada Penetrasi Oksigen 2. Memengaruhi Produksi Lendir 3. Memengaruhi Metabolisme Tubuh 4. Menentukan Jenis Pakan yang Cocok Membuat Suhu Air Kolam Ideal untuk IkanPengenalan Fungsi Temperatur dalam Budidaya IkanJika kamu adalah pelaku bisnis budidaya ikan, menjaga kualitas air dalam kolam adalah salah satu hal yang krusial dalam membentuk suksesnya usahamu. Quality water quality menjadikan ikan kamu tumbuh sehat dan besar. Salah satu unsur penting dalam menjaga kualitas air kolam ialah temperatur air. Jangan dianggap remeh, meski tidak tampak sebagai faktor Itu Temperatur Air dan Kenapa Penting?Temperatur adalah ukuran dalam derajat suhu air. Hal ini sangat penting tengah berkaitan dengan budidaya ikan karena setiap jenis ikan memiliki keinginan temperatur bervariasi berdasarkan habitat asalnya. Contohnya ikan air tawar biasanya membutuhkan suhu sekitar 22-30 ° C sedangkan ikan laut membutuhkan suhu sekitar 23-29°C. Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk membudidayakan ikan, kamu harus mempertimbangkan spesies ikan yang kamu Temperatur dalam Budidaya IkanTemperatur memiliki peran penting yang mempengaruhi tumbuh kembang ikan kamu. Mulai dari penetrasi oksigen, produksi lendir, metabolisme tubuh, sampai pemilihan jenis pakan yang Pengaruh pada Penetrasi OksigenSejatinya, kandungan oksigen di dalam kolam udah cukup dari alam. Namun, seluruh oksigen tidak langsung dapat digunakan oleh ikan. Penetrasi oksigen ke dalam tubuh ikan dapat terjadi dengan optimal pada kisaran suhu air tertentu. Dimana pada suhu tersebut, pertukaran gas seperti CO2 dan O2 terjadi secara Memengaruhi Produksi LendirLendir yang dihasilkan oleh ikan berfungsi sebagai perlindungan fisik dari luar yang mudah tergores yang mengakibatkan luka sehingga rentan melakukan penyakit. Lendir secara alami dan stabil dihasilkan oleh ikan dalam suhu lingkungan yang optimal. Bagi ikan di suhu lingkungan rendah akan menghasilkan lendir yang lebih banyak. Sedangkan dalam suhu lingkungan yang terlalu tinggi, produksi lendir akan menurun Memengaruhi Metabolisme TubuhSetiap jenis ikan membutuhkan suhu lingkungan yang berbeda untuk mencapai kondisi yang optimal dalam mengoptimalkan metabolisme tubuhnya. Dalam lingkungan yang terlalu dingin, metabolisme tubuh akan menurun sehingga pertumbuhan ikan terhambat. Sebaliknya, dalam lingkungan yang terlalu panas, metabolisme tubuh akan meningkat dan akhirnya ikan merasa Menentukan Jenis Pakan yang CocokSetiap jenis pakan ikan membutuhkan suhu lingkungan yang berbeda untuk dapat tercerna dengan baik di dalam tubuh ikan. Jika kamu salah pilih suhu lingkungan maka kemampuan pencernaan ikan akan menurun dan akibat nya banyak pakan yang tidak tercerna dengan baik. Hal tersebut jelas mengakibatkan limbah pakan berlebih terbentuk di dalam lingkungan sehingga memercikan air cepat kotor dan Suhu Air Kolam Ideal untuk IkanSuhu air kolam untuk budidaya ikan sebaiknya tetap dalam kisaran suhu ideal untuk jenis ikan yang kamu budidayakan. Ada dua cara untuk menjaga suhu air Gunakan Pendingin AirPendingin air atau pendingin yang biasa dikenal sebagai chiller, berfungsi mereduksi suhu air kolam secara instan sehingga kamu bisa menaikkan atau menurunkan suhu air secara akurat dan Gunakan Pemanas AirSebaliknya, jika kamu memerlukan suhu air yang lebih hangat, pemanas air dapat menjadi pilihan. Pemanas air biasa digunakan untuk budidaya ikan air tawar seperti lele dan bahwa pada mengelola suhu air kolam, kamu harus memantau suhu air secara teratur dan terus-menerus. Dengan mengetahui efek dari suhu air terhadap kesehatan ikan, kamu bisa membuat lingkungan yang lebih ideal dan mencegah ikan mati massal dan buang-buang waktu dan biaya. Kisaran Suhu Optimal Ikan, Nilai Kecerahan Kelangsungan Hidup Ikan, Oksigen Terlarut Dalam Air Dissolved Oxygen = Do, Karbondioksida C02 Dalam Air, Ph Perairan, Nitrit Nitrat Nitrogen Perairan, Kadar Amonia Nh3 Suatu Perairan Tercemar, Amonia Nh3 Di Perairan, Orthofosfat Perairan, Pengaruh Cahaya Pada Suhu Air, Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Perairan, Kecerahan Perairan, Oksigen Terlarut Do Pagi Dan Sore, Karbondioksida Co2 Merupakan, Kadar Karbondioksida Co2 Perairan, Kisaran Ph Di Air, Pengertian Ph Adalah, Peningkatan Nitrat No3 Di Perairan, Kadar Nitrat No3 Perairan, Kadar Ammonia Nh3 Untuk Kehidupan Ikan, Kandungan Ammonia Nh3 Yang Bisa Mematikan Ikan Nila, Menurunkan Kadar Ammonium, Kandungan Fosfat Di Perairan Alami, Rasio Konversi Pakan Atau Feed Conversion Ratio Fcr, Rasio Koversi Pakan Fcr Adalah, Survival Rate Sr Merupakan, Pengertian Kelangsungan Hidup Sr, Pertumbuhan Ikan Gr Growth Rate, Perlakuan Pakan Yang Memberikan Laju Pertumbuhan Mutlak, Produksi Ikan Nila Secara Monokultur, Lama Pemeliharaan Pembesaran Ikan Nila Antara Umur 3 – 6 Bulan KISARAN SUHU OPTIMAL IKAN DI PERAIRAN TROPIS Kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan di perairan tropis adalah antara 280 C - 320 C. Pada kisaran tersebut konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat tubuh/jam. Dibawah suhu 250 C, konsumsi oksigen mencapai 1,2 mg/g berat tubuh/jam. Pada suhu 12 - 180 C mulai berbahaya bagi ikan, sedangkan di bawah 120 C ikan tropis mati kedinginan. Secara teoritis, ikan tropis masih hidup normal pada suhu 30 - 350 C apabila konsentrasi oksigen terlarut cukup tinggi Kordi dan Tancung, 2005 dalamKamsuri, 2013. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu penyebaran organisme baik dilautan maupun di perairan tawar dibatas oleh suhu perairan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrim drastis Kordidan Andi, 2009 NILAI KECERAHAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN Menurut Asmawai 1993 dalam Suyantri 2011, nilai kecerahan perairan yang baik untuk kelangsungan organisme yang hidup di dalamnya adalah lebih besar dari 45 cm. Bila kecerahan lebih kecil dari 45 cm, maka pandangan ikan akan terganggu. Pendapat Cholik 1986 dalam Rukmini 2011 bahwa nilai kecerahan yang baik dan layak untuk kelangsungan hidup ikan dan organisme lainnya adalah lebih dari 45 cm. Adapun menurut Chairuddin 1989 dalam Rukmini 2011 nilai kecerahan perairan rawa pada umumnya > 30 cm karena warna air coklat hitam. OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR DISSOLVED OXYGEN = DO Oksigen terlarut Dissolved Oxygen = DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil foto sintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut Salmin, 2008. Oksigen adalah salah satu unsur kimia yang sangat penting sebagai penunjang utama kehidupan berbagai organisme. Oksigen dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk proses respirasi dan menguraikan zat organik menjadi zat anorganik oleh mikroorganisme. Oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis organisme berklorofil yang hidup dalam suatu perairan dan dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi zat hara yang masuk kedalam tubuhnya Nybakken, 1988 dalam Simanjuntak, 2007. KARBONDIOKSIDA C02 DALAM AIR Karbondioksida merupakan produk dari respirasi yang dilakukan oleh tanaman maupun hewan. Ketersediaan karbondioksida adalah sumber utama untuk fotosintesis, dan pada banyak cara menunjukkan hubungan keterbalikan dengan oksigen. Meskipun suhu merupakan faktor utama dalam regulasi konsentrasi oksigen dan karbondioksida, tetapi hal ini juga tergantung pada fotosintesis tanaman, respirasi dari semua organisme, aerasi air, keberadaan gas – gas lainnya dan oksidasi kimia yang mungkin terjadi Goldman dan Horne, 1983 dalam Apridayanti, 2008. Menurut Saeni 1989 dalam Kasry dan El Fajri, 2013, gas karbondioksida yang terdapat dalam air dihasilkan dari penguraian bahan – bahan organik oleh bakteri. Bahkan ganggang mempergunakan karbondioksida dalam fotosintesis dan menghasilkannya melalui proses metabolisme dalam keadaan tanpa cahaya. PH PERAIRAN Tingkat keasaman pH perairan merupakan parameter kualitas air yang penting dalam ekosistem perairan tambak. Perubahan pH ditentukan oleh aktivitas fotosintesis dan respirasi dalam ekosistem. Fotosintesis memerlukan karbon di oksida, yang oleh komponen autotrof akan dirubah menjadi monosakarida. Penurunan karbon dioksida dalam ekosistem akan meningkatkan pH perairan. Sebaliknya, proses respirasi oleh semua komponen ekosostem akan meningkatkan jumlah karbon dioksida, sehingga pH perairan menurun Wetzel, 1983 dalam Izzati, 2008. Hasil pengukuran pH air menunjukkan kisaran pH – dengan nilai rerata Hal ini menunjukkan bahwa nilai pH relatif mendekati netral. Nilai pH tanah menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan air yaitu berkisar – dengan nilai rerata dan cenderung asam. Kecenderungan nilai pH tanah lebih rendah dari pada pH air ini mungkin disebabkan karena adanya akumulasi zat organik berupa akar-akar kayu dan dedaunan di dasar perairan dan yang sedang mengalami pembusukan. Proses ini akan menghasilkan CO2 yang berpengaruh pada nilai pH dan menurunkan kandungan oksigen terlarut Zonneveld et al., 1993 dalam Muchlisin,2009. NITRIT NITRAT NITROGEN PERAIRAN Nitrit NO2 biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan merupakan bentuk peralihan Intermediate antara amonia dan nitrat Nitrifikasi. NitrifikasiReduksi nitrat Denitrifikasi oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob, yang merupakan proses yang biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilkan gas amonia dan gas-gas lain, misalnya N2O, NO2, NO dan dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer. Lapisan atmosfer bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen. Bebatuan juga mengandung nitrogen. Pada tumbuhan, hewan senyawa nitrogen ditemuka n sebagai penyusun protein dan klorofil. Di perairan, nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas amonia NH3, ammonium NH4, nitrit NO2, nitrat NO3 dan molekul gas N2, sedikit nitrogen organik berupa protein, asam amino dan urea.Effendi,2003 dalam Ida, 2009 KADAR AMONIA NH3 SUATU PERAIRAN TERCEMAR Kadar Amonia NH3 suatu perairan yang tercemar memiliki kisaran nilai yang berbedabeda. Terdapat pada zona A2 dan terendah terdapat pada zona A1. Kadar NH3 di zona A3 yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 2,16 mg/L. Pada zona A1 dengan kisaran rata-rata antara 0,2-0,3 mg/L. Padahal, untuk perikanan maksimal kadar amonia adalah 0,016 mg/l. Dengan NH3 maksimal yang diperbolehkan untuk pemeliharaan udang yaitu _ 0,1 ppm Mintardjo et al, 1984 dalam hendrawati et al., 2008 AMONIA NH3 DI PERAIRAN Jika pH kolam tinggi, daya racun ammonia meningkat sebab sebagian besar berada dalam NH3. Sedangkan ammonia dalam bentuk molekul dapat menembus bagian membrane sel lebih cepat dari ion NH4. Presentase NH3 dari ammonia total dipengaruhi oleh salinitas, konsentrasi oksigen, suhu dan pH air. Semakin suhu pH air semakin tinggi penetrasi konsentrasi NH3, dalam artian peluang biota budidaya beracun NH3 lebih besar daripada suhu dan juga pH yang tinggi Kordi,2010. Menurut Spencer 2006, bahwa kadar ammonia dipicu oleh tinggi rendahnya suhu pada perairan. Fluktuasi tersebut akan menyebabkan perbedaan tingkat respirasi bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam perairan. Oksidasi ammonia juga berjalan dengan cepat sehingga substansi itu menjadi NO2 dan NO3 pada air mengalir dengan bantuan pengikat nitrogen. ORTHOFOSFAT PERAIRAN Menurut Astuti 2015, Fosfat merupakan hara penting untuk tumbuhan air dan alga, serta merupakan salah satu factor pembatas untuk pertumbuhan alga. Konsentrasi ortofosfat dalam perairan mengalami fluktuasi naik turun selama aerasi. Aerasi selama beberapa minggu di lapisan hipolimnion dapat menyebabkan penurunan orthofosfat pada lapisan hipolimnion. Selama aerasi, konsentrasi fosfat di permukaan perairan menurun sementara di dasar perairan meningkat yang diduga di dasar perairan mendapat tambahan fosfat dari pelepasan fosfat dari dasar perairan. Konsentrasi orthofosfat yang dapat menyebabkan eutrofikasi adalah – mg/L. Setiap senyawa fosfat terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat dalam bentuk terlarut. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai melalui drainase mengalirkan dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan deterjen yang mengandung fosfat seperti industri pencucian, industri logam dan sebagainya. Fosfat organik terdapat dalam air buangan penduduk tinja dan sisa makanan. Fosfat organik dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhan Rumondang, 2009 dalam Yogiarti et al ., 2014 PENGARUH CAHAYA PADA SUHU AIR Menurut Closset et al.2006 dalam Retnaningdyah et al.2011, cahaya juga berfungsi dalam memanasi air sehingga terjadi perubahan suhu pada perairan. Pengaruh cahaya pada suhu yaitu semakin lama dan besar intensitas cahaya, maka suhu air akan semakin meningkat. Perubahan suhu mempengaruhi tingkat kesesuaian perairan sebagai habitat, karena pada organisme memiliki kisaran minimum dan maximum suhu untuk kehidupannya. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU PERAIRAN Menurut Yumameet et al.2013, terdapat factor-faktor yang mempengaruhi suhu perairan. Faktor-faktor tersebut antara lain letak ketinggian dari permukaan laut, letak tempat terhadap garis edar matahari, musim, cuaca, waktu pengukuran, kedalaman air dan kegiatan manusia di sekitar perairan, misalnya industry dan pemukiman. Proses pencernaan yang dilakukan oleh ikan, akan berjalan sangat lambat pada suhu yang rendah, tetapi lebih cepat pada perairan yang suhunya lebih tinggi. KECERAHAN PERAIRAN Menurut Effendi 2003 dalam Pujiastuti et al. 2013, kecerahan merupakan transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh keberadaan padatan tersuspensi, zat-zat terlarut, partikel-partikel dan warna air. Pengaruh kandungan lumpur yang dibawa oleh aliran sungai/kolam dapat mengakibatkan tingkat kecerahan rendah sehingga dapat menurunkan produktivitas. Menurut Sari dan Usman 2012, kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus periaran air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas fotosintesa. Ala yang digunakan biasanya secchi disk. OKSIGEN TERLARUT DO PAGI DAN SORE MenurutHuboyodanZaman 2007, Sebaran temperatur sangat berkaitan dengan sebaran oksigen terlarut, semakin tinggi temperatur semakin rendah oksigen terlarutnya. Pola penaikan oksigen terlarut DO pada pagi hari sampai sore hari sebanding dengan pola penurunan temperatur pada pagi hari sampai sore dariSelatan ke Utara. Persebaran temperatur diatas temperatur normal ini diperkirakan akan menimbulkandampak seperti mempengaruhi metabolisme kehidupan akuatik sensitif terhadap racun, migrasibiota serta menurunkan kadar oksigenterlarut. KARBONDIOKSIDA CO2 MERUPAKAN Karbondioksida merupakan senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon, berbentuk gas pada keadaan suhu dan tekanan standar dan berada di atmosfer bumi, karbondioksida adalah gas yang tidak berwarna dan berbau. Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumuh-tumbuhan, fungi dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbondioksida merupakan komponen pentig dalam kultivasi Borowitzka, 1988 dalam Zumaritha, 2011. KADAR KARBONDIOKSIDA CO2 PERAIRAN Menurut Effendi 2003 dalam Adawiyah 2011, bahwa kadar karbondioksida di perairan dapat mengalami penurunan bahkan hilang akibat proses fotosintesis, evaporasi, dan agitasi perairan. Perairan yang diperuntukan bagi kepentingan perikanan sebaiknya mengandung kadar karbondioksida bebas < 5 mg/liter. Kadar karbondioksida bebas sebesar 10 mg/liter masih dapat di tolerir oleh organisme akuatik, asal disertai dengan kadar oksigen yang cukup. Sebagian besar organisme akuatik masih dapat bertahan hidup hingga kadar karbondioksida mencapai 60 mg/liter. KISARAN PH DI AIR Keasaman air di ukur dengan ph, yang mempunyai kisaran nilai antara 1-14. Semakin asam keadaan air, nilai ph semakin kecil. Sebaliknya, semakin basa kondisi air, nilai ph semakin netral ditunjukkan dengan nilai ph 7. Kondisi ph air yang sesuai bagi ikan tergantung pada jenis dan daerah asal ikan tersebut. Kebanyakan ikan hias hidup pada ph netral. Namun, ikan siklid dari daerah Afrika lebih menyukai air yang bersifat basa. Sementara, ikan siklid Amerika lebih menyukai kondisi asam. Ikan-ikan yang berasal dari Indonesia sebagian besar hidup pada kondisi ph netral 7 Kuncoro, 2008. PENGERTIAN PH ADALAH ph adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara khusus, ph adalah ukuran + ion hidronium H3O. hal ini didasarkan pada skala logaritmik dari 0 sampai 14. Air murni memiliki ph jika ph kurang dari 7, air tersebut bersifat asam. Jika ph lebih besar dari 7, air bersifat basa/alkalis Herwibowo et al., 2014. PENINGKATAN NITRAT NO3 DI PERAIRAN Hal ini sesuai dengan pendapat Hutagalung dan Rozak 1997 yang menyatakan bahwa peningkatan kadar nitrat di perairan disebabkan oleh masuknya limbah domestik atau pertanian pemupukan yang umumnya banyak mengandung nitrat. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam hal ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk dan dampak yang dapat timbul jika pemberian pupuk tersebut berlebihan hutagalung dan rozak, 1997 dalam hendrawati et al., 2008. KADAR NITRAT NO3 PERAIRAN Nitrat NO3 adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat merupakan salah satu sumber utama nitrogen di perairan. Kadar nitrat pada perairan alami tidak pernah lebih dari 0,1 mg/liter. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan Notodarmojo, 2005 dalam agus et al., 2013. KADAR AMMONIA NH3 UNTUK KEHIDUPAN IKAN Menurut Daelami2012, bahwa sifat-sifat fisika dan kimia air sangat penting diperhatikan. Hal tersebut bertujuan agar kondisi air sesuai dengan kehidupan ikan. Salah satu sifat kimia yang diperhatikan adalah ammoniaNH3 harus kurang dari 0,5 mg/L. KANDUNGAN AMMONIA NH3 YANG BISA MEMATIKAN IKAN NILA Amonia merupakan salah satu senyawa beracun didalam air yang berbahaya bagi kehidupan ikan nila . gas yang berbau sangat menusuk ini dapat berasal dari proses metabolisme ikan dan proses pembusukan bahan organic yang dilakukan oleh bakteri. Batas konsentrasi kandungan ammonia yang bisa mematikan ikan nila adalah <0,1 mg/L Khairuman dan Amri, 2007 dalam Susanto et al., 2010. MENURUNKAN KADAR AMMONIUM Penurunan kadar orthofosfat juga didukung oleh diversitas tanaman yang terdapat di zona riparian sehingga kualitas air irigasi meningkat. Penanaman vegetasi riparian sepanjang 125 m selama 50 hari belum secara signifikan menurunkan kadar ammonium, namun penanaman sepanjang 275 m telah secara signifikan mampu menurunkan kadar ammonium. Kadar ammonium setelah penanaman vegetasi riparian ini berada dalam kategori kelas tiga berdasarkan PP 82 tahun 2001 tentang kajian kriteria mutu air. Penurunan kadar ammonium juga dipengaruhi oleh vegetasi yang berperan sebagai tempat terakumulasinya ammonium Hamdani et al,2013. KANDUNGAN FOSFAT DI PERAIRAN ALAMI Kandungan fosfat di perairan alami umumnya tidak lebih dari 0,1 ppm. Apabila kandungan fosfat cukup tinggi diperairan akan menimbulkan perairan tersebut subur, sehingga akibat penyuburan terjadi blooming. Sehingga perairan tersebut menjadi perairan yang anaerob. Hal ini dapat menyebabkan kematian massal bagi organisme perairan ikan diikuti terbentuknya senyawa beracun [H2S dan NH3 dan sebagainya Wahono, 1996 dalam Robert 2002. RASIO KONVERSI PAKAN ATAU FEED CONVERSION RATIO FCR Menurut Setiaji 2007 dalam Mulyadi 2010, Efisiensi penggunaan pakan dapat diukur melalui rasio konversi pakan atau feed conversion ratio FCR, yaitu antara berat pakan yang digunakan dengan jumlah berat ikan yang dihasilkan. FCR pakan untuk ikan dan udang berkisar antara 2-2,5 atau kurang dari itu, dengan kata lain 2-2,5 kg pakan yang di berikan menghasilkan 1 kg daging ikan. Makin kecil FCR nya, berarti semakin efisien penggunaan pakannya. Nila FCR dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut FCR= berat pakan yang diberikan/berat ikan yang dihasilakan RASIO KOVERSI PAKAN FCR ADALAH Rasio koversi pakan FCR adalah indeks dari pemanfaatan total pakan untuk pertumbuhan atau jumlah gram pakan yang diperlukan ikan untuk menghasilakan 1gr berat basah ikan. Nilai konversi pakan dapat diperoleh dengan membandingkan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan petambahan berat ikan uji dan berat ikan uji yang mati selama penelitian berlangsung. Semakin rendah nilai koversi pakan, maka efisiensi pemanfaatan pakannya semakin membaik stickney, 1979 dalam rachmawatu dan istuyanto,2014. SURVIVAL RATE SR MERUPAKAN Menurut zonneveld 1991, Survival Rate SR, merupakan indeks kelangsungan hudup suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya dari awal ikan ditebar hingga ikan di panen. Nilai SR dihitung dalam bentuk angka presentasi mulai dari 0%-100%.Rumus SR jumlah ikan yang di panen/jumlah ikan yang di tebar x 100%.kelulushidupan ikan diuji untuk membandingkan jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian dengan jumlah awal penelitian. PENGERTIAN KELANGSUNGAN HIDUP SR Menurut Effendie, 1979, Kelangsungan hidup SR adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup dengan ikan pada awal pemeliharaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung kelangsungan hidup SR adalah sebagai berikut SR = No/ Nt x 100% Keterangan SR = Survival rate / kelangsungan hidup % Nt = Jumlah benih di akhir pemeliharaan ekor N0 = Jumlah benih di awal peme SR = No/ Nt x 100% PERTUMBUHAN IKAN GR GROWTH RATE Menurut yulaipi dan aunurohi 2013 Pertumbuhan ikan yang diukur adalah GR Growth Rate dan pertambahan panjang harian ikan. GRGrowth Rate dan pertambahan panjang harian mengalami kenaikan pada 0%LC5096jam kontrol karena pada kontrol memiliki respon yang baik terhadap makanan sehingga laju pertumbuhannya naik, sedangkan pada konsentrasi 2,5%; 5%, dan 10%LC5096jam mengalami penurunan. PERLAKUAN PAKAN YANG MEMBERIKAN LAJU PERTUMBUHAN MUTLAK Menurut Hany 2011, perlakuan yang memberikan laju pertumbuhan mutlak tertinggi dicapai pada pakan dengan tingkat substitusi 15% sebesar 0,81. Kemudian pakan dengan tingkat substitusi 0% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,57. Selanjutnya pakan dengan tingkat substitusi 30% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,55. Pakan dengan tingkat substitusi 45% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,44. Maka, syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan pakan ikan antara lain kandungan nutrisi suatu bahan pakan harus cukup sesuai dengan kebutuhan ikan, disukai oleh ikan, mudah dicerna dan jika dilihat dari nilai ekonominya pakan yang dihasilkan dari pemanfaatan tepung Azolla mempunyai harga yang relatif lebih murah jika dibanding dengan penggunaan tepung kedelai sehingga dengan pemanfaatan tepung Azolla dapat menekan biaya produksi pakan. PRODUKSI IKAN NILA SECARA MONOKULTUR Budidaya ikan nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah kg/ha/panen, dikeramba jaring apung 1000 kg/unit/panen dan ditambak sebanyak Budidaya ikan nila ditambak, pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dikolam atau di jaring apung. Nila ukuran 5-8 cm yang dibudidayakan di tambak selama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gr. Sedangkan dikolam untuk mencapai ukuran yang sama diperlukan waktu 4 bulan Warintek,2010. LAMA PEMELIHARAAN PEMBESARAN IKAN NILA ANTARA UMUR 3 – 6 BULAN Lama pemeliharaan pembesaran ikan nila antara umur 3 – 6 bulan, tergantung pada tujuan produksi akhir, tempat, sistem dan metode pemeliharaan. Hasil penelitian dalam budidaya ikan nila menunjukkan fakta sebagai berikut 1 Produksi akhir ikan nila yang dipelihara sistem ekstensif dengan padat penebaran 0,5 ekor/m², bobot awal 10 g/ekor selama 3 bulan masa pemeliharaan mencapai 25 g/m² dengan bobot 50 g/ekor, sedang produksi akhir ikan nila yang dipelihara dengan sistem intensif dengan metode campur kelamin, bobot awal 15 g/ekor dan padat penebaran 30 ekor/m², setelah 4 bulan mencapai bobot 90 g/ekor Masarrang,2009. EDITOR Gery Purnomo Aji Sutrisno FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015 DAFTAR PUSTAKA Agus I. Kamsuri, N. P. L. Pangemanan, Reiny A. Tumbol. 2013. Kelayakan Lokasi Budidaya Ikan Di Danau Tondano Ditinjau Dari Parameter Fisika Kimia Air. Budidaya Perairan. 1 3. 31 – 42. Apridayanti, Eka. 2008. Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Perairan Waduk Lahor Kabupaten Malang Jawa Timur Tesis. Semarang Universitas Diponegoro. Astuti,LP. 2015. Intervensi Internal Terhadap Biodegradasi Bahan Organik Limbah Karamba Jaring Apung Di Waduk Ir. H. Djuanda Dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Perairan. Disertasi Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Daelami, CO2 dan Ammonia Perairan. 31710. Effendie, 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Hamdani dan Catur R, 2013. Peningkatan Kualitas Air Irigasi Akibat Penanaman Vegetasi Riparian dari Hidromakrofita Lokal selama 50 Hari. Laboratorium Ekologi dan Biodiversitas Hewan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Hany, Optimalisai Substitusi Tepung Azolla Terfermentasi Pada Pakan Ikan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ikan Nila Gift. Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Tehnik Industri. 122 177-181. Hedrawati., heru, Nurbani. 2008. Analisis Kadar Phosfat Dan N-Nitrogen Amonia, Nitrat, Nitrit Pada Tambak Air Payau Akibat Rembesan Lumpur Lapindo. Badan riset kelutan dan perikanan. Jakarta. Hendrawati. Prihadi, Tri Heru. Rohma. Nurbani, Nuni. 2008. Analisis Kadar Phosfat dan N-Nitrogen Amonia, Nitrat, Nitrit pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Jurnal kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Herwibowo, kunto., Budiana. 2014. Hiodroponik Sayuran Jakarta. Adawiyah, Robiatul. 2011. Diversitas Fitoplankton Di Danau Tasikardi Terkait Dengan Kandungan Karbondioksida Dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Huboyo, H S Dan B. Zaman. 2007. Analisis Sebaran Temperatur Dan Salinitas Air Limbahpltu-Pltgu Berdasarkan Sistem Pemetaaan Spasial Studi Kasus Pltu-Pltgu Tambak Lorok Semarang. Jurnal Presipitasi Vol. 3 September 2007, Issn 1907-187x. Undip. Semarang. Ida, Yustina. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Padabeberapa Air Sungai Di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri Visible. Skripsi Program Diploma 3 Kimia Analis. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara Medan. Izzati, Munifatul. 2008. Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut dan Ph Perairan Tambak setelah Penambahan Rumput Laut Sargassum Plagyophyllumdan Ekstraknya. Jurnal Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut. 60 – 69. Jurusan Biologi, FMIPA UNDIP. Kamsuri, Agus I,. Pengemanan ., Tumbol A,Reiny. 2013. Kelayakan Lokasi Budidaya Ikan Di Danau Tondano Ditinjau Dari Parameter Fisika Kimia 1 No. 3 31 – 42. Kasri,Adnan dan El Fajri, Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau Dari Sifat Fisik-Kimia Dan Makrozoobenthis. Berkala Perikanan 41 hal 37-52. Kordi, K Ghufrondan Andi Baso Air dalam Jakarta. Kordi, Transformasi Industri Akuakultur Pantai Timur ke Arah Kecepatan Teknikal. Proshiding Perkem VII. Jilid 1 260-268. Fakultas Penguruan dan Ekonomi Universiti Malaysia Terengganu. Kuncoro, Eko AQUASCAPE. Pesona Taman Akuarium Air Masarrang, e. 2009. analisis usaha ikan nila oreochromis niloticus di kolam melalui pola agribisnis di distrik muara tami kota jayapura. program pascasarjana universitas hasanuddin makassar. makassar. Muchlisin, 2009. Studi Pendahuluan Kualitas Air Untuk Pengembangan Budidaya Perikanan di Kecamatan Sampoinit Aceh Jaya Pasca Tsunami. Mulyadi, Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Buatan Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Ikan Selais Kryptopterus lais. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru. N. Zonneveld, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.. j PT. Gramedia Utama Pustaka. Pujiastuti, P., B. Ismail; dan Pranoto. 2013. Kualitas dan beban pencemaran perairan waduk Gajah Mungkur. FMIPA. Universitas Sebelas Maret. Rachmawati,Diana. Istiyanto Samidjan. 2014. Penambahan Fitase Dalam Pakan Buatan Sebagai Upaya Peningkatan Kecernaan, Laju Pertumbuhan Spesifik Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Oreochromis niloticus. Jurnal Saintek Perikanan. ISSN Retnaningdyah, C., N. Marwati., A. Soegiantodan B. Irawan. 2011. Media Pertumbuhan IntensitasCahayadan Lama Penyinaran yang Efektif Untuk Microcystis, Hasil Isolasi dan Waduk Sutami di Laboratorium. JEP. 13 2 123-130 Robert J. Rompas, Parameter Fisika-Kimia Pada Budidaya Karamba Di Sungai Tondano, Kelurahan Ternate Manado. Rukmini. 2011. Karakteristik Ekologis Habitat Larva Ikan Betok Anabas Testudineus Blochdi Perairan Rawa Monoton Danau Bangkau Kalimantan Selatan. Fakultas Perikanan, Unlam Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Salmin. 2008. Oksigen Terlarut DO dan Kebutuhan Oksigen Biological BOD sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oceano. Vol. 30 3 21-26. Sari, dan Usman. 2012. Studi parameter fisika dan kimia daerah penangkapan ikan perairan selat asam kabupaten kepulauan meranti propinsi Riau. Universitas Riau. Simanjuntak, Marojahan. 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di Perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 12 2 59-66. Spencer, C. P. 2006. The Micronotnent Element Inchemical Oceanograpy New York Rilley and Knowledge Akademis Press London. Susanto, Hervy. F. dan Yulisman. 2010. Pengaruh lama waktu pingsan saat pengangkutan dengan system kering terhadap kelulusan hidup benih ikan nila Oreochromis niloticus.Jurnal Akuakultur Rawa Suyantri, Eni. 2011. Sintasan Survival Rate Ikan Mujair Oreochromis Mossambicus Secara In-Situ di Kali Mas Surabaya. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Ikan Nila Oreochromis niloticus.Jurnal Budidaya Perikanan Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jakarta. Yogiarti, Ni Luh Putu Rista., Didik Setiawan., Ida Ayu Manik Parthasutema. 2014. Analisis Kadar Fosfat Air Sungai Di Desa Beng, Gianyar Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS. STIKes Wira Medika PPNI. Bali Yulaipi,s dan Bioakumulasi logam berat timbalpb dan Hubungan nya dengan Laju Pertumbuhan ikan mujair. jurnal sains dan seni pimits. 222337-3520. Yumame, R. Y., R. Rompas dan Pangemanan. 2013. Kelayakan Kualitas Air Kolam di Lokasi Pariwisata Embung Klamalu Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Budidaya Perairan. 1 3 56-62 Zumaritha, F. 2011. “Pemanfaatan Karbondioksida CO2 Untuk Kultivasi Mikroalga Nannochloropsis sp. Sebagai Bahan Baku Biofuel. Skripsi FPIK, Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor. ArticlePDF AvailableAbstractKadar oksigen dan suhu dalam air budidaya harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar oksigen dan suhu tidak diperhatikan maka akan berakibat fatal pada metabolisme tubuh ikan sehingga energi pada ikan untuk bergerak, berkembang, dan bereproduksi akan terganggu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dengan teknologi Internet of Things IoT untuk memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele. Metode yang digunakan adalah merancang sebuah sistem kontrol monitoring oksigen dan suhu pada air kolam budidaya terintegrasi ke internet menggunakan Arduino WiFi serta sensor Disolved Oxygen DO dan sensor suhu DS18B20 untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan secara realtime. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan hasil kadar oksigen dan suhu dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JTERA Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2020, Hal. 231-236 Terakreditasi “Peringkat 3” oleh Kemenristek/BRIN, Nomor SK 85/M/KPT/2020 DOI 231 p-ISSN 2548-737X e-ISSN 2548-8678 Diterima 26 Oktober 2020; Direvisi 11 November 2020; Disetujui 26 November 2020 JTERA, Vol. 5, No. 2, Desember 2020 © 2020 JTERA Jurnal Teknologi Rekayasa, Politeknik Sukabumi Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar Oksigen pada Kolam Budidaya Ikan Lele Arif Sumardiono, Saeful Rahmat, Erna Alimudin, Novita Asma Illahi Program Studi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr. Soetomo No. 01 Kabupaten Cilacap, Indonesia arifsumardiono Abstrak Kadar oksigen dan suhu dalam air budidaya harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar oksigen dan suhu tidak diperhatikan maka akan berakibat fatal pada metabolisme tubuh ikan sehingga energi pada ikan untuk bergerak, berkembang, dan bereproduksi akan terganggu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dengan teknologi Internet of Things IoT untuk memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele. Metode yang digunakan adalah merancang sebuah sistem kontrol monitoring oksigen dan suhu pada air kolam budidaya terintegrasi ke internet menggunakan Arduino WiFi serta sensor Disolved Oxygen DO dan sensor suhu DS18B20 untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan secara realtime. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan hasil kadar oksigen dan suhu dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone. Kata kunci Disolved Oxygen DO, monitoring, budidaya lele, IoT Abstract The oxygen level and temperature in the culture water must be considered carefully. If oxygen levels and temperature are not considered, it will be fatal to the fish's metabolism so that the energy for the fish to move, develop and reproduce will be disrupted. It can also cause fish mortality. This study aims to design a system with Internet of Things IoT technology to monitor oxygen levels and temperature in catfish aquaculture pond water. The method used is to design an oxygen and temperature monitoring control system in aquaculture pond water integrated to the internet using Arduino WiFi and a Disolved Oxygen DO sensor and a DS18B20 temperature sensor for data retrieval. Data collection is carried out in real time. The test results show that the system can work with the results of oxygen levels and temperature can be monitored by sending data to the database and displayed on the website and mobile phone. Keywords Disolved Oxygen DO, monitoring, catfish farming, IoT I. PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ikan agar dapat hidup sehat dan tumbuh secara maksimal [1]. Budidaya ikan lele banyak diminati oleh pengusaha-pengusaha di Indonesia dikarenakan masa panen yang singkat yaitu antara 2 bulan hingga 3 bulan [2]. Namun, di dalam budidaya ikan lele perlu diperhatikan dari segi kadar oksigen dan suhu pada air [3]. Kadar oksigen dalam air untuk budidaya ikan lele minimal 3-5 ppm [4]. Penelitian sebelumnya mengusulkan solusi untuk sistem monitoring pada budidaya ikan laut yaitu ikan kerapu dengan menggunakan sensor DS18B20 dan sensor pendeteksi kekeruhan air [5]. Tahun 2018 terdapat penelitian budidaya ikan lele menggunakan Raspberry Pi yang hasilnya akan ditampilkan dalam mobile view dengan teknologi Internet of Things IoT [6]. Penelitian sebelumnya terdapat pembuatan sistem untuk memonitoring suhu, kelembaban, dan pakan otomatis pada kolam budidaya ikan lele sangkuriang menggunakan Ethernet Shield dan Arduino Uno [7]. Pemantauan kualitas air saat ini masih banyak yang dilakukan secara manual sehingga dikatakan tidak efektif dan butuh waktu yang lama [8]. Oksigen diperlukan oleh ikan lele untuk metabolisme tubuh sehingga menghasilkan energi untuk aktivitas gerak, pertumbuhan dan repdroduksi [9]. Sistem IoT dapat Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 232 dimanfaatkan karena dapat mengumpulkan data mentah dan mengolah data mentah yang berasal dari sensor-sensor di sekitarnya dengan benar dan efisien [10]. Pada penelitian ini, yang dilakukan yaitu memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya menggunakan mikrokontroler Arduino WiFi. Data-data yang akan dihasilkan oleh sensor DO dan sensor suhu DS18B20 akan dikirimkan terlebih dahulu melalui domain untuk diteruskan dan disimpan pada database MySQL, serta akan diteruskan pada tampilan website berbentuk file PHP . Ketika kadar oksigen dalam air dibawah 5 ppm maka akan memicu aerator untuk mengisi kembali kadar oksigen dalam air. Penelitian ini diharapkan dapat menjaga kadar oksigen dalam air kolam budidaya ikan lele sehingga lele dapat berkembang dengan baik. Selain itu, penelitian ini dapat menambah literatur khususnya terkait sistem monitoring budidaya ikan seperti pada [11]-[16]. II. METODE PENELITIAN Perancangan sistem pada penelitian ini terdiri dari sebuah mikrokontroler dengan masukan dari dua buah sensor yaitu sensor DO dalam air dan sensor suhu DS18B20 dalam air. Sistem tersebut akan diintegrasikan dengan internet sehingga data- data hasil dari sensor dapat dikirimkan ke dalam database MySQL dan aplikasi yang telah dibuat menggunakan App Inventor secara realtime. Sistem kontrol tersebut digunakan untuk menyalakan secara otomatis aerator ketika kadar oksigen kurang dari setpoint 5 ppm. Perancangan sistem kontrol kadar oksigen dan suhu pada kolam budidaya dapat dilihat pada Gambar 1. Dalam penelitian ini digunakan studi analitik terhadap karakteristik sensor DO dan sensor suhu DS18B20 yang akan dilakukan pengujian di dalam kolam air berisi ikan lele. Tahap awal dengan akan dilakukan kalibrasi terhadap sensor DO dan diberikan setpoint yang sesuai dengan standar lingkungan ideal ikan lele. Standar oksigen yang diperlukan ikan budidaya air tawar dapat dilihat pada Tabel 1. Ketika kadar oksigen kurang dari 5 ppm, maka sistem akan menyalakan aerator untuk menambahkan oksigen dalam air. Proses pengambilan data dari kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele dapat dilihat pada flowchart yang telah dirancang pada Gambar 2. Tabel 1. Oksigen terlarut pada budidaya ikan air tawar [3] Gambar 1. Rangkaian Sistem Kontrol Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 233 Gambar 2. Flowchart sistem monitoring III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kadar Oksigen Penelitian ini mengkalibrasi terlebih dahulu sensor DO dengan cara mengisi cairan 0,5 mol/L NaOH. Selama proses pengukuran, probe akan sedikit memakai oksigen maka perlu diputar secara perlahan dan biarkan oksigen terdistribusikan merata ke dalam air. Cairan NaOH dimasukan ke dalam membran sebanyak 2/3 bagian membran. Dapat dilihat pada Gambar 3 bahwa kadar oksigen yang terdeteksi lebih dari 5 ppm yaitu antara 5,14 ppm sampai dengan 5,18 ppm. Data-data tersebut dikirimkan oleh mikrokontroler setiap 3 detik secara realtime ke database website. Dari data tersebut disimpulkan adanya kekonsistenan kadar oksigen dalam air. Gambar 3. Tampilan data di website Gambar 4. Grafik kadar oksigen perjam Pengambilan data kadar oksigen yang ditampilkan grafik pada Gambar 4 yaitu dari jam WIB sampai dengan WIB. Pengambilan data dilakukan dengan interval pengambilan setiap 1 jam sekali. Data kadar oksigen dalam air pada gambar menunjukan adanya perubahan kadar oksigen dalam air dengan titik tertinggi yaitu 5,36 ppm hingga 5,14 ppm. B. Pengujian Suhu Pengujian suhu dilakukan pada pukul WIB sampai dengan WIB didapatkan data seperti grafik pada Gambar 5. Berdasarkan pengujian bahwa suhu air dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Semakin malam maka suhu akan semakin turun yang dibuktikan pada pukul WIB suhu masih menunjukan 29,70°C dan pukul WIB menjadi 29,40°C. Oksigen ppm Waktu Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 234 Gambar 5. Suhu dalam air perjam Gambar 6. Tampilan kadar oksigen dan suhu di mobile phone C. Pengiriman Data Data yang ditampilkan pada aplikasi monitoring pada Gambar 6 diambil pada pagi hari dengan sensor mendeteksi bahwa kadar oksigen dalam air menunjukan 5,64 ppm dan suhu pada air sekitar 27,69°C. Hal tersebut menunjukan bahwa data terkirim dengan baik hingga ke mobile phone. Dapat dilihat data pada database Gambar 7 ketika kadar oksigen turun hingga 3,97 ppm maka sistem akan menyalakan aerator untuk mensuplay oksigen ke dalam air sehingga kadar oksigen meningkat hingga 6,64 ppm. Selain itu, ketika kadar oksigen lebih dari 5 ppm, maka pompa aerator akan kembali OFF. Suhu pada data tersebut diambil ketika keadaan lingkungan hujan didapatkan data 27,69°C. Gambar 7. Data aerator bekerja IV. KESIMPULAN Hasil yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa kadar oksigen sudah dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone. Sistem kontrol oksigen pada aerator terbukti sudah berjalan dengan data ketika kadar oksigen menyentuh nilai 3,93 ppm di bawah 5 ppm maka pompa aerator akan bekerja dan nilai kadar oksigen akan naik. Motor aerator akan kembali OFF ketika nilai kadar oksigen dalam air sudah lebih dari 5 ppm. Suhu pada air mengikuti waktu yaitu ketika ada sinar matahari maka suhu akan naik sekitar 29°C dan ketika kondisi mendung suhu dalam air menjadi 27,69°C atau malam hari pada keadaan normal maka suhu akan turun sekitar 29,4°C. kedepannya diharapkan penelitian ini bisa lebih kompleks dalam penggunaan sensor untuk memonitoring kolam budidaya ikan lele dan tahapan selanjutnya yaitu integrasi dari beberapa perangkat sehingga bisa digunakan tidak hanya satu kolam budidaya. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada P3M Politeknik Negeri Cilacap atas kesempatanya dalam melakukan Penelitian Dosen Pemula berdasarkan no kontrak 07/ Serta terima kasih kepada Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap dan teman-teman penelitian yang telah memberikan dukungan serta saran dan masukannya. air Waktu Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 235 REFERENSI [1] M. Pramleonita, N. Yuliani, R. Arizal, and S. E. Wardoyo, “Parameter fisika dan kimia air kolam ikan nila hitam Oreochromis niloticus,” Jurnal Sains Natural, vol. 8, no. 1, pp. 24-34, 2018. [2] M. I. Nasution and M. A. Prayogi, “Pemberdayaan Masyarakat Dan Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Lele Sebagai Usaha Warga Masyarakat Kota Binjai,” Khadimul Ummah, vol. 2, no. 1, pp. 17-24, 2018. [3] L. Setijaningsih and L. H. Suryaningrum, “Pemanfaatan limbah budidaya ikan lele Clarias batrachus untuk ikan nila Oreochromis niloticus dengan sistem resirkulasim,” Berita Biologi, vol. 14, no. 3, pp. 287-293, 2015. [4] N. S. R. Suyanto, Budidaya Ikan Lele Ed. Revisis. Niaga Swadaya, 2014. [5] A. Indriani, Y. Witanto, S. Supriyadi, and H. Hendra, ”Sistem Kontrol Kekeruhan Dan Temperatur Air Laut Menggunakan Microcontroller Arduino Mega,” Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana, vol. 6, no. 3, pp. 158-163, 2017. [6] P. U. R. Pi, “Sistem Monitoring Budidaya Ikan Lele Berbasis Internet Of Things Menggunakan Raspberry Pi,” Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer JTIIK, vol. 5, no. 6, 2018. [7] A. Qalit, F. Fardian, and A. Rahman, “Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar Ph Dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis Pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT,” Karya Ilmiah Teknik Elektro, vol. 2, no. 3, 2018. [8] R. Pramana, “Perancangan Sistem Kontrol Dan Monitoring Kualitas Air Dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan,” Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian Dan Industri Terapan, vol. 7, no. 1, pp. 13-23, 2018. [9] L. Riadhi, “Sistem Pengaturan Oksigen Terlarut Menggunakan Metode Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler Teensy Board,” Doctoral Dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017 [10] O. K. Sulaiman and A. Widarma, “Sistem Internet of Things IoT Berbasis Cloud Computing Dalam Campus Area Network,” 2010. [11] M. H. F. Sitio, D. Jubaedah, and M. Syaifudin, “Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele Clarias sp. pada salinitas media yang berbeda,” Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, vol. 5, no. 1, pp. 83-96, 2017. [12] H. Effendi, B. A. Utomo, G. M. Darmawangsa, and R. E. Karo-Karo, “Fitoremediasi limbah budidaya ikan lele Clarias Sp. dengan kangkung Ipomoea Aquatica dan pakcoy Brassica Rapa Chinensis dalam sistem resirkulasi,” Ecolab, vol. 9, no. 2, pp. 80-92, 2015. [13] F. E. Nugroho, “Monitoring Kualitas Air Pada Kolam Budidaya Ikan Berbasis Wireless Sensor Network WSN,” Jurnal Aksara Elementer, vol. 9, no. 1, 2020. [14] R. A. Wadu, Y. S. B. Ada, and I. U. Panggalo, “Rancang Bangun Sistem Sirkulasi Air Pada Akuarium/Bak Ikan Air Tawar Berdasarkan Kekeruhan Air Secara Otomatis,” Jurnal Ilmiah Flash, vol. 3, no. 1, pp. 1-10, 2017. [15] A. Indriani and M. Fajri “Kontrol Kualitas Kadar Air Laut Menggunakan Fuzzy LogicUntuk Habitat Ikan Kerapu,” JTEV Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional, vol. 5, no. pp. 77-83, 2019. [16] A. I. Irawan, R. Patmasari, and M. R. Hidayat, “Peningkatan Kinerja Sensor DS18B20 pada Sistem IoT Monitoring Suhu Kolam Ikan,” JTERA Jurnal Teknologi Rekayasa, vol. 5, no. 1, pp. 101-110, 2020. Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 236 ... There are several parameters that can be used as references for IoT data, namely temperature, light intensity or electrical load. This research was carried out by designing a system to monitor and control with the IoT system so that the supervision and control of home electronic devices can be done anytime and anywhere on a web basis [4]. The design of this system consists of hardware in the form of a microcontroller, temperature sensor, humidity sensor, ldr sensor, and water level sensor. ...... The novelty of this research is to help users control and monitor electrical loads in real time and without the need to use applications or software that must be downloaded first [10], users only need to Entering the AdaFruit website is of course much easier and more flexible in use [11], unlike in previous studies that have been carried out, users must first download a software or application and this system is also equipped with the use of sensors so that this system can work with more ef isien [12]. The internet of things is a concept in which objects or objects are embedded with technologies such as sensors and software with the aim of communicating, controlling, connecting and exchanging data through other devices as long as they are still connected to the internet [11] [13]. The Internet of Thing is a concept where an object has the ability to transfer data over a network without requiring human-to-human or human-tocomputer interaction [14]. ...Utilization of modern technology is almost inseparable from the use of electrical energy. There is often the use of electrical energy that is actually not needed wasteful, wasteful use of electrical energy results in increased costs, increased power supply, which has an impact on increasing equipment capacity, the problem of saving electrical energy has been widely discussed but saving electrical energy is easy and can be controlled automatically and can be monitored remotely still needs to be improved. Saving electrical energy can have an impact on cost savings, as well as prevent a crisis in the supply of electrical energy. According to data from the Ministry of Energy and Mineral Resources, the installed capacity of power plants for the 2018-2020 period increased by per year. The distribution of electricity to customers in the 2018-2020 period has increased by 1% per year. Monitoring and controlling electrical energy can be done using controls using sensors and can be monitored and controlled remotely based on the internet of things. This study aims to design and manufacture a prototype tool that functions to monitor and control electrical loads in real time from a distance based on the internet of things and by utilizing sensors can also help turn on and turn off electrical loads as needed. The method used is through the stages of Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation ADDIE. The results of the study show that the designed and manufactured tools can monitor electrical loads whether they are on or off and can turn on or turn off electric loads automatically with the help of sensors and actuators and can also be controlled remotely via smartphones, laptops, computers or tablets. Future studies are expected to be able to control electrical parameters including voltage, current, frequency, real power, reactive power, apparent power, and power factor. The expected impact of this research is that it can control electrical energy automatically easily and can control it remotely and save electricity usage.... The internet of things is a concept in which objects or objects are embedded with technologies such as sensors and software with the aim of communicating, controlling, connecting and exchanging data through other devices as long as they are still connected to the internet [8] [10]. The Internet of Thing is a concept whereby an object has the ability to transfer data over a network without requiring human-to-human or humanto-computer interaction [11]. ...One of the user interface problems in an internet of things IoT system is influenced by monitoring which is easy to access, flexible and efficient in its use, has been discussed a lot but the problem is still unresolved, one solution to this problem is by presenting the Adafruit mqtt, which by using the mqtt Adafruit user interface for monitoring on an internet of things system can facilitate control and remote control. In this case the use of Adafruit mqtt is used to monitor electrical loads and improve power factor. This research presents an internet of things system that is capable of monitoring electrical load and improving power factor that already uses the Adafruit mqtt as its user interface. The method used is through the Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation ADDIE approach. The results showed that this system is feasible to use because based on the experimental results this system is able to work well and provide convenience for users and can monitor in real time current, voltage, energy, frequency, power factor, real power, apparent power, and reactive power. only by using smartphones, laptops, tablets, or computers. It is hoped that in the future this research will be able to continue to be developed so that the use of electrical energy in industry can be much more effective and efficient. Jaja KustijaFurqon AndikaFish management systems have an important role in fish farming. One aspect of fish management is water quality which includes several things such as temperature, pH, oxygen levels and also feeding. So far, monitoring of water quality and feeding of fish has been done manually. This study aims to design a control-monitoring system for oxygen levels, pH, temperature and automatic feeding based on IoT. The reading data from the sensor and also the RTC will be forwarded by the microcontroller to the server to be displayed to the user. This system is automated with actuators in the form of aerators and motors, so that feeding and adding oxygen levels to the pond will be automatically carried out by the microcontroller. The results of this study indicate the system can work, temperature data, oxygen levels, pH can be monitored through the server and feeding can also be done. Rozeff PramanaThe quality and the temperature of pond water is an important parameter that need to get attention in fish cultivation. Every type of fish has their own characteristic towards water condition and pond temperature. The monitoring of water quality in cultivation pond is done manually and it takes a lot of time. The purpose of this research is to design web-based control system device and monitoring the quality of the water of fish cultivation pond including salinity, temperature and the hardness in real time using special application. This device design consists of salinity sensor, hardness sensor, and temperature sensor. Temperature can be controlled and monitored automatically on the application via computer/laptop. The result of this research is temperature drop by 0,1 oC on a 10 liters pond that takes 18 seconds, and to decrease the temperature of 1 oC takes 180 seconds 3 minutes. To raise the temperature of 0,1 oC takes 264 seconds or 4,4 minutes, and to raise the temperature of 1 oC takes 2640 seconds or 44 minutes. The percentage of error for sensor reading is ranged 2,4% - 3,9%.Anizar IndrianiYovan WitantoSupriyadi Supriyadi Hendra HendraSistem kontrol merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.. Saat ini penerapan sistem kontrol telah menjamah bidang perkebunan, perikanan ataupun pertanian. Dalam penelitian ini, sistem kontrol akan diterapkan pada proses budidaya perikanan seperti budidaya ikan kerapu. Dimana ikan kerapu memiliki habitat dengan kondisi air laut dengan kadar garam 30 - 33 ppt, kadar oksigen ± 4 ppm, temperatur air laut 240 - 310C dan kadar keasaman pH air laut 7,6 - 7,8. Kecepatan arus air ideal sekitar 20 hingga 40 cm/detik dimana diperlukan untuk pergantian air dan oksigen serta untuk mengalirkan sisa metabolisme ikan serta pakan ikan keluar. Kondisi habitat ikan ini harus dpat dikontrol dengan baik. Di beberapa tempat budidaya ikan kerapu sistem penjagaan kondisi habitat ini dilakukan secara manual. Dengan adanya sistem kontrol, kondisi habitat ini akan sangat mudah dijaga. Dimana dalam penelitian ini difokuskan pada kemampuan sistem kontrol kekeruhan dan temperatur air laut meliputi fungsi sensor, waktu kerja pengontrol dan kinerja peralatan kontrol. Perangkat pengontrol menggunakan microcontroller Arduino Mega dengan beberapa sensor temperatur dan kekeruhan. Sensor temperatur menggunakan tipe DS18S20 dan untuk kontrol kekeruhan menggunakan sensor turbidity. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa sistem kontrol ini dapat mengatur dan menjaga kadar kekeruhan dan temperatur air laut dengan arus A untuk satu relay dan A untuk 3 relay. Untuk kekeruhan dibutuhkan waktu yang dibutuhkan untuk kontrol aktif yaitu 15 detik dengan indikator kekeruhan dari pakan ikan sebanyak 50 gram dan 10 liter air. Untuk kapasitas yang lain 15 liter air didapatkan waktu kontrol aktif pada 40 detik dengan jumlah pakan 50 gram. Hal ini menunjukkan kontrol kekeruhan bekerja dengan baik dengan semakin keruh air laut semakin cepat bekerja sistem kontrol menggantikan air laut untuk tetap menjaga habitatnya. Waktu yang dibutuhkan untuk menurukan temperatur adalah 6 menit 37 detik dengan kapasitas 10 literEra teknologi berkembang pesat seiring dengan kebutuhan akan permasalahan yang timbul. Beragam permasalahan yang timbul ini dapat diatasi dengan teknologi, baik di bidang pendidikan, pertanian, kedokteran dan lain-lain tak lepas dari peran teknologi, teknologi yang paling dibutuhkan saat ini adalah internet. Segala sesuatu bentuk perkerjaan akan dapat diatasi dengan teknologi internet yang tidak lepas dari perangkat pendukungnya. Internet of Thing IoT merupakan teknologi yang menggunakan internet sebagai sarana dalam melakukan sesuatu, sistem IoT sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan seperti dalam bidang pendidikan dalam jaringan Campus Area Network dengan menggunakan e-learning, membangun sistem digital-library, akses journal online, Usaha Kecil Menengah UKM online, sistem informasi universitas, e-mail universitas, dan lain-lain, keseluruhan sistem IoT itu akan membutuhkan wadah untuk menyimpan sumberdaya dari pemakaian sarana IoT, tempat penyimpanan ini menggunakan sistem yang di sebut dengan cloud computing komputasi awan dimana penyimpanan ini berupa server dan storage khusus yang berada didalam jaringan internet. IoT akan berintegrasi dengan cloud computing untuk penyimpanan data sehingga mudah dan efisien serta aman dalam Indra IrawanRaditiana PatmasariMuhammad Rahmat HidayatPada proses pemeliharaan ikan, penentuan suhu air kolam merupakah salah satu faktor penting bagi kualitas pertumbuhan ikan. Bahkan dalam suatu penelitian mengenai ikan Betutu perbedaan suhu sekitar 2°C dapat menurukan survival rate ikan sebesar 20%. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sensor suhu DS18B20 yang digunakan pada sistem Internet of Things IoT untuk monitoring suhu kolam ikan. Parameter yang digunakan untuk menguji kualitas sistem sensor suhu tersebut adalah akurasi, Root Mean Square Error RMSE, dan response time. Analisis dilakukan menggunakan metode regresi linier dan measurement rate berdistribusi normal. Kemudian hasil analisis dibandingkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode regresi linier dan pengaruh measurement rate pada sistem monitoring suhu kolam ikan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah digunakannya metode regresi linier saat kalibrasi, akurasi pengukuran, RMSE, dan response time mengalami IndrianiMarhalim FajriThe quality of the seawater content for the grouper fish habitat is very influential in the grouper fish development process. Seawater quality for grouper fish habitat depend on temperatur, salinity, acidity pH, and turbidity of seawater. The quality of seawater can be control by circulation in and out of seawater in the fish pond. This cycle is required to maintain the desired quality of seawater at temperatur 24ºC- 31ºC, salinity 30-33 ppt, dissolved oxygen> 3,5 ppt, and pH 7,5-8,3. In previous studies seawater control systems have been carried out in the form of controls temperatur and pH quality. Other components quality of sea water such as salinity and turbidity due to fish food also influence seawater quality for grouper fish habitat. Component control of sea water in this paper include microcontroller, pump sea water, fresh water pump, sensor and etc. In this paper we are focus on the controlling sea water quality to maintain the quality of grouper fish pools consisting of temperatur, salinity, acidity pH, and turbidity of seawater. Input this data and the pH of the water read by the sensor will be processed with fuzzy logic to adjust the working of the salt water pump and the freshwater pump until it reaches the setpoint value. Turbidity and temperatur control using the ON-OFF system. The results show that of testing the sea water quality of control system using fuzzy logic in accordance with the calculation of mathematical defuzzyfication with an error of 0%. The values of salinity control system 31,14-32,98 PPT, pH 7,78-8,.2, temperatur 27ºC-29,98ºC, and turbidity level 9,90-14,85 Pramleonita Nia YulianiRidha ArizalSupriyono Eko WardoyoPhysical and Chemical Parameters of Water Fish Pond Black Nile Tilapia Oreochromis niloticus Water is a natural resource that is essential for the survival of humans and other creatures, role of water is essential for life on earth, especially fish in the water habitat. Fish need a comfortable environment in order to be healthy and growing optimally. Therefore, the water, used as a habitat of life for the fish, have certain requirements. So the quality of the water must be very noted. Tilapia is a freshwater fish that has a great tolerance towards the environment, therefore it is highly appreciated by fish farmers in Indonesia. Study of physical and chemical parameters in water of tilapia fish pond was done due to lack of review of water quality of tilapia fish pond. The review is based on a sampling of water, morning and afternoon. A review of the pond water quality was expected to assist fish farmers got information about the qualities of water of tilapia fish pond in physical and chemical characteristics. The method of this research was Grab momentarily methods in water sampling. Testing of water samples in physics done visually for color parameters, temperature using a thermometer device, and brightness parameters was using the secchi disk. In testing the chemical parameters were measurement of pH was using a pH meter Winkler method was done for the parameters of dissolved oxygen DO. Titrimetric method was done for the parameters of total hardness, and carbon dioxide, whereas for ammonia parameter was done by spectrophotometric method were measured using UV-Vissible. After testing all the parameters then interpretation was done for the parameter data. The results showed the water quality of tilapia fish pond in the area Laladon – Bogor was not yet qualified for a good fish pond water based on ISO 7550 2009 Product ion of tilapia growing level in calm water pond, for parameter Ammonia levels should be < mg / L, and based on on water Quality Standard by 2001. The difference in the parameter levels in the morning and during the day due to the process of respiration at night by the aquatic organisms that produce CO2 gas and the process of photosynthesis during the day by plankton, microalgae, and other aquatic plants to produce a compound O2. The existence of other human activities during the day also affects the difference in the data levels in the morning and day Tilapia, pond water qualityABSTRAK Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya, Peranan air sangat penting bagi makhluk hidup di bumi terutama ikan yang berhabitat di dalam air. Ikan membutuhkan lingkungan yang nyaman agar dapat hidup sehat dan tumbuh secara optimal. Oleh karena itu air yang digunakan sebagai sumber kehidupan bagi ikan, memiliki persyaratan tertentu. Sehingga kualitas dari air harus sangat di perhatikan. Ikan nila merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai toleransi yang besar terhadap lingkungannya sehingga sangat diminati oleh petani ikan di Indonesia. Studi parameter fisika dan kimia pada air kolam ikan nila dilakukan karena kurangnya peninjauan terhadap kualitas air kolam ikan nila. Peninjauan tersebut dilakukan berdasarkan waktu pengambilan sampel air, yaitu pada pagi dan siang hari. Peninjauan kualitas air kolam diharapkan dapat membantu para petani ikan mendapatkan informasi mengenai kelayakan kolam ikan nila secara fisika dan kimia. Metode yang dilakukan penelitian ini adalah metode Grab sesaat untuk pengambilan sampel air. Pengujian sampel air secara fisika dilakukan secara visual untuk parameter warna, suhu dengan menggunakan alat pengukur suhu, dan metode secchi disk untuk parameter kecerahan. Pada pengujian parameter kimia dilakukan pengukuran pH dengan alat pengukur pH. Metode Winkler dilakukan untuk parameter dissolved oxygen DO. Metode titrimetrik dilakukan untuk parameter s kesadahan total, dan karbondioksida, sedangkan untuk parameter ammonia dilakukan dengan metode spektrofotometri yang diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vissible. Setelah dilakukan pengujian semua parameter maka dilakukan interpretasi data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan kualitas air kolam ikan nila di daerah Laladon – Bogor belum memenuhi syarat untuk air kolam ikan yang baik berdasarkan SNI 75502009 Produksi ikan nila tingkat pembesaran di kolam air tenang, untuk parameter Ammonia dengan kadar <0,02 mg/L, dan berdasarkan Baku Mutu tahun 2001. Terjadinya perbedaan kadar pada pagi dan siang hari dikarenakan terjadinya proses respirasi pada malam hari oleh organisme air sehingga menghasilkan senyawa CO2 dan terjadinya proses fotosintesis pada siang hari oleh plankton, mikroalga, dan tanaman air lainnya sehingga menghasilkan senyawa O2. Adanya aktifitas lain pada siang hari juga mempengaruhi terjadinya perbedaan kadar pada pagi dan siang kunci Ikan nila, Kualitas air kolamM I NasutionM A PrayogiM. I. Nasution and M. A. Prayogi, "Pemberdayaan Masyarakat Dan Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Lele Sebagai Usaha Warga Masyarakat Kota Binjai," Khadimul Ummah, vol. 2, no. 1, pp. 17-24, 2018.

fungsi temperatur dalam budidaya ikan